Nama:
Clarence Deborah
Kelas/no
absen: X Mipa 2/06
PENEBANGAN HUTAN ILEGAL
Setiap
waktu, hari, bulan, dan tahun terjadi penimbunan sampah dan kerusakan alam di
Indonesia. Rusaknya lingkungan alam ini terjadi karena perilaku manusia yang
tidak bertanggung jawab dalam mengambil kekayaan alam
yang ada di bumi. Kerusakan yang ditimbulkan manusia sangat banyak. Mulai dari
kerusakan yang kecil hingga besar yang memberikan dampak yang
negatif bagi masyarakat umum. Salah satu diantaranya perilaku manusia yang
merusak lingkungan adalah penebangan hutan secara illegal.
Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang
melimpah akan keragaman jenis populasi di dalamnya. Namun, saat ini semakin
lama semakin terancam keberadaanya. Terutama hutan di Indonesia yang semakin
lama keasriannya semakin berkurang. Diperkirakan 70-75% dari kayu yang dipanen
ditebang secara liar. Penebangan
liar ini menyebabkan
kurangnya pendapatan dan devisa negara.
Tangan-tangan
nakal manusia yang tidak mau bertanggung jawab mengakibatkan banyak kerugian
bagi khalayak umum. Antara lain, paru-paru dunia mulai berkurang, sulitnya
daerah resapan air, berkurangnya lingkungan yang asri, sumber devisa negara
menurun, hutan menjadi gundul, terjadinya bencana alam banjir dan tanah
longsor, hilangnya kesuburan tanah, dan turunnya sumber daya air.
Jumlah hutan yang ada di Indonesia semakin berkurang. Luas hutan
juga semakin menurun. Ada beberapa titik atau wilayah yang mengalami penebangan, liar antara lain Pulau Sumatera, Pulau
Sulawesi, dan Pulau Kalimantan. Wilayah Kalimantan Selatan diperkirakan
kehilangan pendapatan sebesar 100 juta per tahun
dalam bentuk penghasilan, karena lebih dari separuh dari produksi kayu
dilakukan secara ilegal
Setiap tahun selalu terjadi penebangan hutan secara ilegal Masalah ini merupakan masalah kompleks yang perlu ditangani dengan
orang yang benar.
Ini bukan hanya permasalahan untuk lingkungan alam saat ini saja. Namun,
penting untuk genersasi selanjutnya. Oleh karena itu, menjaga lingkungan untuk
kebersamaan lebih baik daripada merusak lingkungan dan menghabiskannya.
EDITOR:
Maurilla Iascha (18)
Fatimah Mutia (09)
